Sekitar Tahun 1977 sampai dengan 1979 di Ponorogo, khususnya di kecamatan Mlarak sedang ramai-ramainya pemerintah mendirikan SD INPRES. Sehingga di kecamatan Mlarak setiap desa rata-rata berdiri dua SD, bahkan ada yang sampai tiga SD. Sedangkan desa Mlarak
adalah satu-satunya desa yang digunakan sebagai nama kecamatan, walaupun demikian ternyata di desa Mlarak hanya berdiri satu SD yaitu SDN MLARAK sebagai pembangunan peninggalan Belanda yang sekaligus sebagai SD Induk di kecamatan Mlarak.

Akhirnya pada tahun 1979 dengan diprakarsai oleh 5 orang tokoh desa Mlarak yaitu :

1. Timbul Affandi
2. Romli
3. Rusmadi
4. Sutadji
5. Teguh Wiyono

Pada tanggal 07 Juli 1979 berdirilah Madrasah Ibtidaiyah dan diresmikan dengan nama
“Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam “.

Setelah berjalan 5 tahun, kemudian menggabung kepada Yayasan Nurul Mujtahidin, yang kemudian nama Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam diganti menjadi Madrasah Ibtidaiyah Nurul Mujtahidin. Namun belum begitu lama menggabung Yayasan Nurul Mujtahidin, tibatiba kantor Departemen Agama kabupaten Ponorogo datang dan menawari madrasahnya untuk
dijadikan madrasah Ibtidaiyah Negeri Fillial. Akhirnya melalui beberapa pertimbangan, maka hasil keputusan dari Pengurus Yayasan, maka Madrasah Ibtidaiyah Nurul Mujtahidin Mlarak diserahkan kepada Pemerintah (Depag) untuk dijadikan Madrasah Ibtidaiyah Negeri Fillial Lengkong. Sehingga tepatnya pada tanggal 18 Maret 1985 resmi menjadi “ MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI FILLIAL LENGKONG DI MLARAK”. Setelah berjalan 11 tahun menyandang sebagai MIN Fillial, akhirnya pada tanggal 17 maret 1997 resmi menjadi “ MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI” penuh yang diberi nama “ MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI MLARAK”.